Beranda | Artikel
Keutamaan Tafakur
Selasa, 3 Januari 2023

Bersama Pemateri :
Ustadz Abdullah Taslim

Keutamaan Tafakur adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Keutamaan dan Kemuliaan Ilmu. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abdullah TaslimM.A. pada Kamis, 5 Jumadil Akhir 1444 H / 29 Desember 2022 M.

Ceramah Agama Islam Tentang Keutamaan Tafakur

Al-Imam Asy-Syafi’i Rahimahullahu Ta’ala berkata:

استعينوا على الكلام بالصمت، وعلى الاستنباط بالفكر

“Jadikanlah penolong bagimu untuk ucapanmu (yakni untuk mengurangi keburukan ucapan) dengan cara diam, dan untuk bisa mengambil kesimpulan hukum dengan cara memikirkan dalil (yang ada di hadapan kita).”

Nukilan dari pernyataan para ulama Salaf ini menyebutkan keutamaan tafakur (memikirkan/merenungkan ilmu) yang demikian tinggi.

Di sini diterangkan oleh Imam Ibnul Qayyim Rahimahullahu Ta’ala bahwa merenungkan ilmu itu adalah amalan hati. Sedangkan ibadah biasa itu adalah amalan anggota badan. Sementara hati itu lebih mulia dibandingkan anggota badan. Maka berarti perbuatan hati lebih mulia/utama dibandingkan amalan anggota badan.

Pertimbangan lain bahwa tafakur (merenungkan ilmu) itu akan bisa menguatkan iman seorang hamba yang ini tidak bisa ditumbuhkan dengan amal semata-mata kalau tanpa ada perenungan.

Hal ini jelas sekali. Bahkan Al-Qur’an saja ketika diturunkan, Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan bahwa perumpamaan-perumpamaan. Ini semua bertujuan agar manusia bisa memikirkan dan mengambil pelajaran darinya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

…وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ

“Maka perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat bagi manusia agar mereka bisa memikirkannya.” (QS. Al-Hasyr[59]: 21)

كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِّيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ

“Kitab Al-Qur’an yang Kami turunkan kepadamu (wahai Rasulullah) penuh dengan keberkahan (kebaikan-kebaikan yang banyak) di dalamnya agar manusia bisa memikirkan kandungannya dan agar orang-orang yang berakal bisa mengambil pelajaran darinya.” (QS. Shad[38]: 29)

Jelas sekali bahwa perenungan dan memikirkan kandungan ilmu ini akan bisa mewujudkan/menguatkan iman yang itu tidak akan terwujud dengan beramal semata-mata tanpa ada perenungan.

Tafakur bisa melahirkan -bagi orang yang melakukannya- tersingkapnya hakikat dari segala perkara yang ada di hadapannya, dan menjadi jelas di hadapannya, serta dia bisa membedakan tingkatan-tingkatannya dalam kebaikan dan keburukan. Orang yang memikirkan ilmu, dia bisa mengetahui bahwa satu amal ada yang lebih utama dibandingkan yang dibawah. Ketika bertentangan mana yang dia harus dahulukan, ini semua membutuhkan perenungan.

Dan sudah pernah kita jelaskan keterangan para ulama bahwa setan memperdaya manusia dengan tingkatan-tingkatan godaan. Ketika dia tidak bisa memperdaya manusia untuk melakukan keburukan, ternyata setan punya godan dibuat kelihatannya sibuk beramal tapi amal-amal yang kurang keutamaannya sehingga dia meninggalkan amal yang lebih utama. Contoh seperti menuntut ilmu. Sebagian orang ketika tidak paham maka dia meremehkan. Dia berpikir kenapa harus belajar terus, kapan waktunya beramal? Padahal menuntut ilmu akan memperbaiki amalnya, membenarkan pemahamannya, bahkan membenarkan akidah dan imannya. Ketika dia lupa atau lalai dari menuntut ilmu akhirnya setan masuk membisikan syubhat (keracunan) kepadanya, akhirnya dia melakukan pelanggaran bahkan diatasnamakan agama.

Lihat juga: Talbis Iblis Terhadap Ahli Ibadah

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian dan simak penjelasan yang penuh manfaat ini..

Download MP3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/52584-keutamaan-tafakur/